Meskipun bentuk seni batik sangat rumit, alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana.
Canting
Canting (dari bahasa Jawa, canthing, IPA:tʃanʈiŋ) adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis, kerajinan khas Indonesia. Canting tradisional untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya.Kegunaan canting dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Canting pada umumnya terbuat dari bahan tembaga dengan gagang bambu, namun saat ini canting untuk membatik mulai digantikan dengan teflon.
Canting memiliki ukuran yang berbeda dari spouts (nomor sesuai dengan ukuran) untuk mencapai efek desain bervariasi. Cerat dapat bervariasi dari 1 mm diameter untuk bekerja rinci dan lebih detail. Canting yang mempunyai cucuk yang berdiameter besar,sangat baik untuk yang lebih luas spouts digunakan untuk mengisi bidang desain besar. Titik-titik dan garis paralel dapat digambar dengan canting yang memiliki hingga 9 spouts. Kadang-kadang segumpal kapas diikat di mulut canting atau menempel pada tongkat yang bertindak sebagai kuas untuk mengisi di daerah sangat besar.
Wajan
Wajan adalah wadah yang memegang lilin meleleh. Ini terlihat seperti wajan kecil. Biasanya terbuat dari besi atau tanah. Wajan yang ditempatkan di atas kompor arang batu bata kecil atau kompor roh yang disebut 'Anglo'.
Lilin
Berbagai jenis dan kualitas dari lilin yang digunakan dalam batik. Lilin umum digunakan untuk batik terdiri dari campuran lilin lebah, digunakan untuk sifat lunak, dan parafin, yang digunakan untuk kegemburan. Resin dapat ditambahkan untuk meningkatkan kerekatan dan lemak hewani menciptakan likuiditas yang lebih besar.Lilin terbaik dari pulau-pulau Indonesia di Timor, Sumbawa dan Sumatra; tiga jenis minyak bumi berbasis parafin (putih, kuning dan hitam) digunakan. Jumlah campuran diukur dalam gram dan bervariasi sesuai dengan desain. Berbagai warna lilin memungkinkan untuk menyamarkan bagian yang berbeda dari pola melalui berbagai tahap. Wilayah yang lebih luas dari pola diisi dengan lilin yang lebih murah kualitas dan lilin kualitas yang lebih tinggi digunakan pada bagian yang lebih rumit dari desain rinci.Lilin harus disimpan di suhu yang tepat. Lilin yang terlalu dingin akan menyumbat lubang cucuk dari canting. Lilin yang terlalu panas akan mengalir terlalu cepat dan tak terkendali. Artisan yang akan meniup sering menjadi tergadai dari canting lilin sebelum mendaftar ke kain untuk menghapus segala hambatan canting.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
hanya itu saja ya ??
Posting Komentar