Zat warna batik biasanya digunakan dalam proses pencelupan, yaitu suatu proses pemasukan zat warna ke dalam serat bahan mori, sehingga diperoleh warna yang sifatnya dapat dikatakan kekal. Zat warna yang biasanya digunakan dalam pembatikan tanpa sesuatu perubahan dalam pemakaian adalah zat warna bejana, zat warna langsung dan zat warna pigmen.
1) Zat warna bejana
Zat warna bejana mempunyai sifat antara lain adalah tahan gosokan dan cahaya. Dari jenis zat warna ini yang dapat digunakan dalam proses pembatikkan hanya terbatas pada indigoida dan indigosol.
2) Zat warna langsung
Zat warna ini mempunyai sifat cepat larut dalam air. Zat warna langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu zat warna reaktif dan zat warna soga. Zat warna reaktif dapat dipakai dengan air panas ataupun dingin, sedangkan zat warna soga dipakai dengan air panas saja.
3) Zat warna pigmen
Zat warna pigmen yang sering digunakan dalam pembatikan adalah zat warna napthol. Proses pewarnaannya ada dua tingkatan yaitu : pertama, pencelupan napthol, kedua, pembangkitan warna dengan larutan dioxo atau nyareni.
1) Zat warna bejana
Zat warna bejana mempunyai sifat antara lain adalah tahan gosokan dan cahaya. Dari jenis zat warna ini yang dapat digunakan dalam proses pembatikkan hanya terbatas pada indigoida dan indigosol.
2) Zat warna langsung
Zat warna ini mempunyai sifat cepat larut dalam air. Zat warna langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu zat warna reaktif dan zat warna soga. Zat warna reaktif dapat dipakai dengan air panas ataupun dingin, sedangkan zat warna soga dipakai dengan air panas saja.
3) Zat warna pigmen
Zat warna pigmen yang sering digunakan dalam pembatikan adalah zat warna napthol. Proses pewarnaannya ada dua tingkatan yaitu : pertama, pencelupan napthol, kedua, pembangkitan warna dengan larutan dioxo atau nyareni.
0 komentar:
Posting Komentar