Rabu, 04 Juli 2012 0 komentar

Galeri Batik Harga 150 - 190 ribuan

Koleksi Rp. 150 - 190 ribu

Sabtu, 23 Juni 2012 0 komentar

Galeri Batik Harga 35 ribuan

Koleksi Rp. 35 ribuan

Jumat, 22 Juni 2012 0 komentar

Galeri Batik Harga 85 ribuan

Koleksi Rp. 85 Ribuan

Jumat, 15 Juni 2012 0 komentar

Batik Tulis Madura


Khalayak umum mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan oleh motif bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang tahu bahwa batik tulis Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di Indonesia maupun manca negara. Apa yang membuat batik Tulis Madura menjadi seperti itu, mungkin karena batik tulis Madura tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.
Pada dasaranya, Batik dengan berbagai bentuk dan pola, apakah itu batik Madura, batik pekalongan, batik Jawa, batik jogja, batik Jombangan dan batik-batik daerah lain adalah karya seni yang perlu dipertahankan, dilestarikan, dan dikembangkan sehingga menjadi aset berharga bangsa ini di mata internasional.
Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya sentra batik tulis Banyumas Klampar, Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukim dan mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, seperti sentra batik tulis Tanjung Bumi di Bangkalan dan sentra batik tulis Pekandangan Sumenep.  Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik.
Tradisi mengenai batik tulis Madura yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik tulis Madura, karena batik tulis Madura merupakan bagian dari adat dan budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik tulis Madura di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik. Kain Batik Tulis Madura tidak hanya populer di Madura, di daerah lain kain batik Madura menjadi sangat digemari karena ciri kekhasannya.
Selasa, 12 Juni 2012 2 komentar

Sejarah Batik Madura


Sejarah batik Madura telah ada sejak zaman kerajaan. Kain batik Madura mulai dikenal masyarakat luas pada sekitar abad ke-XVI. Tokoh penting yang memperkenalkan kain batik ke Madura adalah Adipati Sumenep, Arya Wiraraja, yang merupakan teman dekat Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit.
Motif batik Madura memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh batik dari daerah lain. Ciri khas batik madura yang sangat mudah dikenali adalah adanya warna merah pada motif bunga, tangkai atau daun. Beberapa kalangan menilai, ada kesamaan motif kain batik Madura dengan batik Jogjakarta. Adanya kesamaan motif batik Madura dan Jogjakarta karena ada hubungan keluarga antara raja-raja Mataram dengan para pembesar kerajaan di Madura. Kerajaan Bangkalan pada zaman raja Cakraningrat I adalah bawaan Kesultanan Mataram yang dipimpin Sultan Agung.
Sebagai bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan populer dengan konsumen baik lokal dan internasional. Motif batik tulis Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen serta warna-warna yang terkesan berani. Gaya dan berbagai motif unik dan bebas. Batik Tulis Madura Memliki karakter yang kuat, yang dicirikan oleh warna bebas yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang tahu bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar adalah batik tulis Madura.
Adapun sentra-sentra batik Madura antara lain sentra batik tulis Tanjung Bumi di Bangkalan, sentra batik tulis Banyumas Klampar, Pamekasan, dan sentra batik tulis Pekandangan Sumenep, sifat pribadi produksinya dilakukan di unit. Kebanyakan sentra batik madura merupakan usaha kecil menengah yang dikerjakan di rumah-rumah. Kegiatan membatik merupakan kegiatan mengisi waktu luang bagi ibu-ibu di sana. Pengusaha batik Madura masih mempertahankan produksi tradisional, yang ditulis dan diolah dengan cara tradisional.
 
;